ManiakMotor – Ban itu punya kode ukuran, kode tahun pembuatan (kadaluarsa), dan tinggal kode togel yang tidak tercap di karet item
ini. Apalagi saat ini banyak merek dari luar negeri sampai dalam negeri
yang semua kembangnya enak dilihat. Apalagi ban baru, semua menarik
deh. Jelas beda dengan ban botak, walau mereknya terkenal, tetap saja
dia gundul.
Selalu kata orang duit nggak bohong. Berarti bicara merek yang berkulitas. Jangan asal merek harga miring dengan kembang (profil) racing yang menarik, tapi sebenarnya hanya ban cacing. “Kembangan pada ban untuk jalan yang terlalu panas jangan gunakan yang mempunyai guratan banyak, carilah alur profilnya sedikit,” timpal Dodi Yanto dari PT Gajah Tunggal yang menjual ban motor IRC dan Zeneos.
Dari kualitas ini akan mudah ditelusuri soal umur pakai. Memang sih kondisi jalan dan pemakaian motor juga berpengaruh, termasuk suhu sekitar penggunaan motor sehari-hari. Tapi, umumnya ban produksi yang mereknya asal, berkisar 1,5-2 tahun. Sedang kualitas terjamin umur selalu di atas 2 tahun atau kedalaman profilnya masih di atas 1 mm. Angka ini sebagai toleransinya, kurang dari itu nanti dia bilang sendiri, itu nggak diganti. Duaaar, pecah bannya. Kan bilang sendiri...
Jangan salah pilih ukuran ban. Sesuaikan dengan ukuran standar pabrik. Dulu, ban kebanyakan profilnya pendek. Misalnya 70/90 untuk
bebek. Angka 70 ini menandakan tinggi ban dan 90 adalah lebar tapaknya.
Berarti tinggi ban 70 mm (7 cm) dan lebarnya 90 mm (cm). Untuk
kenyamanan saat ini banyak dijual 80/90 depan dan belakang 90/90. Semakin
tiggi profil ban akan membantu kinerja suspensi, lebih nyaman. Asal
saja, tekanannya pas. Depan 24 - 28 psi dan belakang 28 – 32 psi sesuai
bobot pengendara sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar