Jaman memang semakin modern – semua serba mudah, akses informasi tidak terbatas, pun kesibukan manusia yang semakin mobile,
membutuhkan kendaraan praktis , istilahnya tinggal gas langsung jalan.
Maka semakin banyak produsen menciptakan motor matic berwujud skubek,
salah satunya Yamaha dengan line up nya MIO. Tapi untuk jiwa muda, mio
standard ga pantes dikendarai cowo , kurang ngacir – ga ada gereget nya
Inginnya sih motor praktis – tapi tenaga bengis hehehe…
Oleh
karenanya, seorang mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November
Surabaya menghampiri bengkel kami, untuk mohon “bimbingan belajar”
mendongkrak tenaga si Meong. Sumber inspirasinya ga tanggung-tanggung,
dicomot langsung dari motorpulus.otomotifnet.com. Salah satunya tentang
adu korekan mio 2 jutaan, dan satu lagi uji coba bore up mio ahrs .
WOW! Semuanya ter ukur di atas mesin dynotes… Hmmm… Asik juga nih,
sidoarjo juga punya cerita dari salah satu bengkel underground nya
Kita
baca dulu sumber inspirasinya, pelajari, ditiru hitungannya, baru
dikembangkan. Pertama, kesemuanya adalah setting an mio yang dipakai
harian dam bore up mesin tidak lebih dari 150 cc. Kedua , masih banyak
mengandalkan part standard seperti karburator standard , dan knalpot
standard modif ( bobok ). Selanjutnya, modifikasi kepala silinder
seperti porting polished , bubut cam boleh dilakukan. Sistem pengapian
bebas, ada yang mengandalkan cdi brt dual band. Setting cvt bebas,
penggantian roller dan pir cvt tidak diharamkan. Syarat terakhir yang
banyak disuka peminat MurMerCeng adalah dana tidak boleh lebih dari 2
jutaan. Oke lah kalau beg- beg- begitu
Modification
plan kita rundingkan bareng crew, untuk efisiensi dana kita harus bisa
memodifikasi dari bahan apa yang menempel di standard motor, dan
mengurangi pembelian racing part, maupun blok bore up plug n play.
Keuntungan lain adalah kita bisa mendesain kompresi sesuai keinginan
kita
Pengapian
kita pertahankan standard, toh cdi standard mio unlimit, hanya mesin
standard saja yang kurang memiliki tenaga meraih rpm tinggi. Sebagai
gantinya, kita rubah cylinder head pakai klep gede, Hahahahaa… curang?
Ini namanya cerdik, ilmu si kancil anak nakal… hehehe… lihat saja nanti
hasilnya.
Knalpot
standard bobok, hmmm… urusan yang satu ini kita serahkan sama ahlinya
Cak Sahek, seniman knalpot dari desa Gedangan Sidoarjo
Kita tutup mata aja, cak sahek juga sudah paham hitung-hitungan
knalpot yang sip! Apalagi beliau kalau dengan RAT sudah seperti konco
plek, jadi pasti kita dikasih diskon murah .. hihihi…
Pengerjaan
dimulai dari melengserkan liner standard diganti milik GL , berikut
seher menggunakan milik GL max neotech oversize 100. Modifikasi piston
dilakukan untuk mengatur dome piston dan coakan klep. Hitungannya
hampir sama dengan seting bore up irit mio kita tahun lalu itu, hanya berbeda di kepala silinder. Cylinder head
dirubah memakai klep EE, jalur masuk + buang mengalami porting
polished. Noken as standard kita bubut base circle nya hingga menggapai
lift 6,5 milimeter.
Kelar
modifikasi kepalas silinder dan blok, pengerjaan lanjut di leher
knalpot diganti lebih besar 2 milimeter dari standard. Sarangan dirubah
ulang oleh cak sahek. ga tau gimana modelnya, dan ga perlu tau . .
yang penting suara halus dan lari ngibrit. ^_^ Setingan karburator
menyesuaikan spec terbaru dilakukan penggantian pilot jet dengan milik
honda tiger berukuran #42. Untuk penyuka akselerasi, maka roller
diganti dengan 8 gram, dan pir cvt 1500 rpm untuk menambah torsi
diputaran bawah dan menengah.
Udah begitu aja, ga seru ya modifikasinya. Saya juga merasa begitu
Tapi gimana lagi kan namanya paket hemat. Tes akselerasi ringan
banget, topspeed lumayan kalo sesekali ditarikin di jalan sepi bisa 120
kpj di trek 500 meter. Tak lengkap kita bawa dong ke ruang
dynotesting. Hasil akhir rata-rata keluaran tenaga mio kohar 150cc yang
di majalah berada di 9dk, 50 % lebih gede daripada standardnya… hmmm…
Coba kita gas ke banyuwangi motor. Ditemani mas adi dari banyuwangi
motor, kita run mio sebanyak 5 kali diatas mesin sportdyno. Puji
syukur, didapat hasil tenaga 13,4 dk @ 6,000 rpm, torsi 17 nm @ 5,000
rpm. Wah rasanya pengen nyiumin knalpotnya karena seneng, cuma inget
aja takut bibir dower.
Kata mas
adi karakter ini bisa bikin mio di gas seperempat udah ngacir, dan
cocok untuk bikin mio irit melibas macetnya perkotaan karena torsinya
udah mudah dirasih di rpm rendah, dan kalau untuk balap tenaga harus
bisa di puncak rpm yang lebih tinggi… Kuncinya ada di seting cvt mio
yang memakai milik fino. Ohhh… Jadi kepikiran kalau ditancapi
karburator pe28mm, cdi fino sepco, cvt full fino, knalpot kawahara,
bisa nembus 18 dk ga ya hihihi… mupeng… udah lari berapa detik ya…
Ya
sudahlah, kita pulang dengan hati gembira dan sudah terbayang mimik
muka sang pemilik motor. Semoga saja puas ya Allah, berikanlah
kemudahan pada hambamu dalam menciptakan karya seni-karya seni di
kanvas besi ini. Amin. Mungkin juga kemudahan ini adalah rejeki bawaan
bayi saya yang baru lahir. Oiya, pada belum tahu ya, sekarang saya
sudah menjadi ayah dari seorang putri yang berusia 3-bulan 5 tahun ke depan mungkin saya sudah memodifikasi gokart untuknya, atau meningkatkan profesi jadi mekanik mobil balap hahaha
Cita-cita ayahnya sih pengen dia menjadi seperti Alexandra
Asmasoebrata, cuma kalau dia lebih memilih jadi dokter, saya juga ga
keberatan hahahaha… ngimpi terus. Gapapa lah yang penting TETAP SEHAT – TETAP SEMANGAT , biar bisa modifikasi mesin tiap hari.
Paket mio 150 cc ( pahe )
- Ganti Liner, Piston GL max neotech, bubut custom piston, rubah cylinder head klep besar, bubut ulang desain kubah + squish, porting polished cylinder head, bubut noken as, pilot jet #42, top set gasket, bobok knalpot, roller 8 gram TDR, pir cvt 1500 rpm TDR, overhaul + dyno testing, All in … Rp. 1,800,000,-
Paket mio 185 cc ( pahe )
- Ganti liner tiger, piston honda cbr, bubut custom piston, reamer crankcase, rubah cylinder head klep besar, bubut ulang desain kubah + squish, porting polished cylinder head, bubut noken as, karburator keihin pe 28mm, full set gasket, knalpot custom, roller 10 gram TDR, pir cvt 1500 rpm TDR. overhaul + dyno testing, All in Rp. 2,800,000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar