Minggu, 28 Juli 2013

Intake Manifold Mesin Korek Harian 4 Tak, Tidak Mesti Pendek



Hanya korekan harian, tidak perlu ubah arah
ManiakMotor – Intake manifoldpada korekmotor jalanan memang ngaruh cepat dan lambatnya bengsin sampai ke ruang bakar. Tapi, yang lebih penting adalah kecocokan diameter intake dengan mulut karburator dan alur masuk inlet terhadap kepala silinder.
Alat ini juga dikenal sebagai leher angsa, walau bentuk seperti ini adanya hanya di bebek karena mesinnya tidur.   Supaya posisi karbu lurus, memaksa intake jadi membengkok seperti leher angsa. Makanya di mesin tegak, ya bentuknya tidak mirip leher angsa. Leher beton seperti Mic Tyson, iya.
Korekan pada  leher angsa berbicara soal flowbench yang mengukur kecepatan gas speed.  Maksudnya, aliran kabut bahan bakar seberapa cepat sampai di ruang bakar. “Pengukuran pakai flowbench sebagai patokan menentukkan efesiensi kecepatannya. Itu berhubungan dengan model korekkan pada kepala silinder dan penentuan besarnya diameter karbu,” sambar Bima Aditya Rahwana. Pria yang tinggal di Jogja ini, kini namanya lebih terkenal sebagai tuner di road race maupun drag bike.
Leher angsa yang bentuknya bukan leher angsa lagi, tetap panjang
Disebut efesiensi aliran bahan bakar seperti kata Bima, bahwa terlalu cepat, jangan. Terlalu lambat jangan deh bro, jangan, ampun. Tapi alat flowbench ini hanya beberapa bengkel besar yang punya. Nah, untuk korekan harian pakai flowfeeling saja. Ya, elmu kira-kira brosist. Kira-kira bisa atau kira-kira nggak. Ya, moga-moga pas deh.
Intake bikinan atau dibeli yang bolt on harus pas dulu dengan karbu. Idealnya diameternya berurut. Misalnya karbu diameter direamer jadi 23 mm, nah diameter lubang intake dimulai dari 23,1 mm dan seterusnya sesuai dengan inlet pada kepala silinder.  “Intinya semua kembali pada riset. Tidak semua didapat sesuai pakem teori, sebagai patokan boleh,” tambah Bima.
Tinggal mencocokkan posisi atau arahnya. Misal manifold bisa dibelokkan ke kiri atau kanan untuk menghindari tabokan angin. Angin yang tiba-tiba kadang mengacaukan campurannya. Model ubah arah ini korek hariannya sudah aje gile. Balap tidak, tapi mau kebut-kebutan. Tetap hati-hati, bro. Lagian kasihan si angsa lehernya dipelintir,  “Sekadar korek harian tidak perlu mengubah arahnya. Apalagi sport yang mesinnya tegak, harus di posisi mula,” wanti Widya Krida Laksana atau akrab dipanggil Gendut, juru korek dari tim Yamaha Ridlatama yang tahun ini naik ke IndoPrix dari MotoPrix.
Intake matik sejajar mesin
Pada matik intake manifold bawaan pabrikan lebih pendek dari motor bebek mesin tidur. Sambungan intake menggunakan karet (flens).  “Prinsipnya sama dengan karburator ‘besar’ macam seri PE, PE, TM dan lainnya yang biasanya diaplikasi pada motor korekan,”  kata Muhammad Farid alias Popo, tunner dari Wahana Baru yang spesialis di drag bike kelas matik. Dia tetap pakai leher angsa bawaan motor di Yamaha Mio drag bikenya. Tapi ya dimodifikasi pada salurannya sesuai permintaan ruang balakar.
Dalam urusan pilih intake manifold yang penting adalah ukuran yang pas. Saluran dari karbu dan inlet kepala silinder seiramana. Karena fungsi manifold hanya pelantara. “Kadang ini kurang diperhatikan. Cenderung berpikir intake yang pendek yang bagus. Di mesin grasstrack contohnya, manifold malah dibuat panjang. Agar karbu bisa pas dengan filter udara dari special engine. Tapi mesin tetap maksimal, nggak ngaruh tuh. Berarti di korek harian juga tidak pengaruh panjang pendeknya. Yang penting alur masuknya,” jelas Songa, mekanik yang tahun lalu menangani tim Honda MS bermain di IP dan kini punya tim di grasstrack.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar